di pertigaan sebelum aku belok ke kanan aku lihat didepan ada mobil polisi
aku belok ke kanan
di kanan jalan warung lalapan yang aku tuju mulai terlihat
riting ke kanan dari motor aku nyalakan
perlahan tapi pasti aku menepi ke warung lalapan
aaaaaaaaaaaaaaaa
terdengar suara teriakan perempuan dari belakang
dan breeeekkkk!!!
aku terjatuh di aspal bersama motorku
aku mencoba berdiri dengan badan yang bergetar
aku syok
aku matikan motorku
motorku diberdirikan oleh si empunya warung dan warga
polisi di mobil tadi datang
menyuruh aku dan wanita yang menabrakku untuk beristirahat sejenak, ambil kunci
dan polisi itu pergi
aku bersyukur beliau tidak menanyakan sim
kami diberikan minum oleh si empunya warung
wanita yang menabrakku berkali-kali bilang maaf
iya mbak gak papa
dan wanita itu pergi entah kemana
aku pesan 2 bungkus lele goreng untuk temanku (apik dan intan)
aku berpikir
ya ALLAH aku kan puasa tapi barusan minum
hmm
.......
ya ALLAH aku batalin puasa ya :")
mbak lelenya ditambah satu bungkus ya
dan aku pergi dari warung itu dengan membawa 3 bungkus lalapan lele
setelah berjam-jam beraktifitas di UB bersama dua orang sahabatku ini
aku pulang
badanku mulai linu dan beberapa bagian tubuhku membiru
ini pengalaman
dan aku sangat membenci orang yang berkendara dengan kecepatan tak terkendali dan tak memiliki aturan !
dilain sisi, meskipun ini tak berhubungan dengan cerita diatas tapi aku sangat tidak suka dengan orang yang memainkan handphonenya di jalan padahal ia sedang mengemudi, emangnya dia punya 4 mata apa ada yang menghadap jalan dan ada yang melihat handphonenya.
versi bahasa jawa :
aku buenci ambek uwong ngebut lek sepedamotoran! saaken lek nabrak wong liyo, loroo heeeee.
aku gak sueneng ambek uwong seng hapean lek nyetir motor, lek moro nabrak mburie yo pisan rugi heeeeeeeee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar